Pada dasarnya tidak ada hubungan akademis antara ujian kuliah dan masalah garis-menggaris. Apalagi tukang dan ahli garis. Tukang belum tentu ahli, tapi kalau ahli tidak harus tukang. Antara ujian dan garis di mata pelajar hanya masalah fungsional. Garis-garis mempercantik ukiran-ukiran huruf diatas lembar jawab. Atau garis-garis menjadi trans-memori hafalan dari buku cetak menerobos pagar soal-pertanyaan hingga termuntahkan ketubannya berupa jawaban. Tidak se-pragmatis itu.