Mesir
ibarat negeri yang sampai sekarang masih menyimpan harta karun yang melimpah
ruah dan tak ternilai harganya, tak ada habis habisnya bila dikeruk semuanya, bahkan
akan terus berkembang, dan berkahnya
bertebaran dan berkilauan dimana mana.
Umumnya
mahasiswa yang belajar di Universitas al-Azhar selain di bangku perkuliahan, biasanya
mereka mengisi waktu luang mereka dengan mengikuti talaqqi di masjid
al-azhar dan tempat-tempat halaqah ilmiah yang diampu oleh syaikh-syaikh yang
kompeten dalam keilmuan Islam klasik maupun kontemporer. Maka disini kami akan
menjelaskan sekilas tentang talaqqi.
Talaqqi
adalah sebuah metode pengajaran yang diajarkan Rasulullah SAW, kepada para
sahabat sahabatnya, diwariskan kepada para tabi’in dan akhirnya sampai pada
para ulama saat ini. Dalam sistem talaqqi seorang syaikh (guru) dan thalib
(murid), duduk bersama dalam satu majelis, biasanya dalam satu majelis dihadiri
puluhan murid, kemudian sang guru membacakan buku pelajaran dan menerangkannya dengan sejelas-jelasnya dan biasanya para
syaikh juga menyelipkan mutiara hikmah dan pengalaman hidup beliau berkaitan
dengan pelajaran itu, para murid menyimak dengan seksama sambil mencatat
keterangan dan penjelasaan yang dirasa penting.
Sistem
talaqqi
inilah yang digunakan para syaikh al-azhar
dalam mewariskan harta karun peninggalan yang bersumber dari baginda Nabi
Muhammad SAW, untuk membina dan mendidik para murid mereka dengan tulus dan
ikhlas tak kenal lelah dan pamrih apapun. Diantara keistimewaan para ulama al azhar
adalah penguasaan mereka terhadap ilmu-illmu yang mereka tekuni dan banyaknya
sanad keilmuan yang bersambung hingga Rasulullah SAW atau penulis buku yang
mereka ajarkan, dan sanad keilmuan ini akan terus bersambung selama proses ajar
mengajar antara syaikh dan murid berlangsung.
inilah
lokasi-lokasi talaqqi yang masyhur dikalangan mahasiswa Indonesia di Mesir.
1.
Masjid al-Azhar asy-Syariff
Masjid
inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Universitas al-Azhar, masjid
legendaris yang telah berdiri ribuan tahun silam, berbagai cabang keilmuan
diajarkan disini, dan hingga sekarang dari rahim masjid inilah lahir nama-nama
ulama besar seperti Ibnu Hajar al-Atsqalani,
Jalaluddin al-Suyuthi, Imam Kamaluddin ad-Damiri dan lain sebagainya. Bahkan
ada slogan yang berbunyi “Jika kiblat kaum muslim dalam sholat adalah ka’bah
maka kiblat kaum muslimin dalam menimba
ilmu agama adalah Masjid al-Azhar as-Syarif”.
2. Masjid Syaikh Shalih al-Ja’fari
Masjid
ini mempunyai letak strategis dan mudah
dijangkau oleh para mahasiswa al-azhar,yaitu di depan terminal bus kawasan
Darrasah. Di masjid ini, para ulama menyelenggarakan tahsin (memperbaiki bacaan al-Qur’an), tahfizh
al-qur’an dan juga kajian-kajian ilmu keislaman.
3.Madhiyafah
Syaikh Ismail Shodiq al-‘Adawi
Madhiyafah
ini juga yang banyak diminati oleh para mahasiswa al azhar terutama mahasiswa
Malaysia dan Indonesia, yang lokasinya mudah dijangkau, yakni di kawasan
Darrasah didepan kampus al-azhar bersebelahan
dengan toko buku at-tirmidzi. Kajian keilmuan
disini biasanya dimulai setelah dzuhur sampai selesai kira kira jam sepuluh malam,di
dalamnya diajarkan, berbagai ilmu keislaman mulai dari aqidah, fiqih empat
madzhab (maliki, hanafi, syafii, hanbali), ushul fiqh, hadits, mustholahul
hadits, tasawwuf, nahwu, balaghoh, sirah nabawiyah, tajwid, dan lain sebagainya,
yang pengajaran diampu langssung oleh ulama-ulama dari al azhar yang spesialis
dibidangnya.
4.
Madhiyafah Syaikh Ali Jum’ah
Madhiyafah
ini diresmikan pada bulan januari 2014, lokasinya berada di belakang rumah
sakit husein di kawasan darrasah, sebagian
halaqah ilmiah yang awalnya berada di masjid al- Azhar asy-Syarif dipindahkan ke madhiyafah ini.
5.Madhiyafah
al-Bu’uts al-Islamiyah
Madinah
al-bu’uts al-islamiyah adalah asrama para mahasiswa
asing yang menerima beasiswa khusus dari universitas al-azhar. Di dalam masjid madinah al-bu’uts al islamiyah sering diadakan talaqqi
yang diisi oleh ulama-ulama al-azhar.(A
Karim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar