Selasa, 02 Agustus 2016

Terangi Hidup dengan Lentera Qur’ani

Al-Qur’an sebagai wahyu yang diturunkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, berisikan pedoman hidup guna menunjukan kebenaran, kebajikan, keselamatan, dan seruan keimanan kepada dzat Yang Maha Agung, Allah SWT beserta perintah dan larangannya. Jika suatu buku dibaca guna diambil isi dan nilai manfaatnya, maka al-qur’an sebagai kitabullah memberikan keistimewaan dan manfaat kepada para pembaca dan pengamalnya. Hadist yang diriwayatkan oleh muslim dari abi umamah ra, berkata: “Aku mendengar rasulullah SAW bersabda: bacalah olehmu al-Qur’an, sesungguhnya ia akan memberi syafa’at pada hari kiamat bagi orang yang membacanya”.


“Saya memiliki kesibukan A, sehingga waktu saya sangat berharga. Saya tidak memiliki waktu untuk membaca al-Qur’an.” Tidak jarang kalimat ini terlintas di benak kita. Dirasakan ataupun tidak, salah satu manfaat membaca al-qur’an adalah membuat para pembacanya mampu mengefektifkan waktu sefektif mungkin, dan menjadikannya lebih berkah. Juga sebagai pelebur emosi dan amarah yang mampu mendamaikan dan memberi ketenangan. Kesejukan dan ketenangan jiwa yang diperoleh setelah membaca al-quran menuntun kepada pola kegiatan yang sistematis, sehingga menjadikan waktu berjalan lebih efektif. Dan apakah arti berkah itu sendiri dalam memanfaatkan waktu? Yaitu mampu melakukan banyak hal dalam waktu yang sangat singkat. Padahal dalam teorinya, orang yang membaca al-qur’an menghabiskan banyak waktu, bahkan mengurangi jatah kegiatan lain. Namun Allah membuatnya menjadi berkah, menjadiakan setiap waktunya efektif, dan hidup pun efektif.

Tidak berheti disini, Allah pun terus mencurahkan berkah karenanya, salah satu pintu untuk membuka kebaikan dan kesempatan untuk amal shalih berikutnya. Dengan membaca al-qur’an kita menjaga ayat Allah, dengan begitu Allah pun akan menjaga kita. Jangan sampai urusan-urusan dunia yang fana membuat kita lupa dengan pemiliknya; sehingga terlena dengan urusan dunia yang bertumpuktumpuk, mungkin itulah yang menjadikan waktu kita yang kita gunakan untuk melakukan banyak hal namun hanya menghasilkan sesuatu yang nihil. Dalam sebuah hadist disebutkan; “Barangsiapa yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat hak Allah dalam dirinya, maka Allah timpakan kepadanya empat macam penyakit: 1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya; 2. Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya; 3. Kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi; 4. Khayalan yang tak berujung wujudnya.” (Hadist Riwayat Muslim)

Lebih dari syafaat pada Hari Kiamat yang diperuntukan kepada orang yang membacanya yaitu orang yang membaca, mempelajari, dan mengamalkan isinya; untuk kedua orang tuanya diberikan mahkota, dimana cahayanya lebih terang dari cahaya dunia. Dari Muadz bin Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang membaca al-qur’an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada hari kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti ini.” (H.R. Abu Daud)  

Dengan menjadikan al-quran sebagai lentera hidup, berbagai masalah keduniaan yang kompleks dan kegundahan hati yang tiada henti dapat diatasi dan dilalui. Bukan hanya jaminan di dunia saja yang diberikan, akhirat di depan mata tidak lagi menjadi beban jiwa, namun ditunggu tunggu. Maka, mari kita membiasakan diri tuk membaca al-qur’an.(Nissa Ulfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar