“Saya memiliki kesibukan A, sehingga
waktu saya sangat berharga. Saya tidak memiliki waktu untuk membaca al-Qur’an.” Tidak jarang kalimat ini terlintas di
benak kita. Dirasakan ataupun tidak, salah satu manfaat membaca al-qur’an
adalah membuat para pembacanya mampu mengefektifkan waktu sefektif mungkin, dan
menjadikannya lebih berkah. Juga sebagai pelebur emosi dan amarah yang mampu
mendamaikan dan memberi ketenangan. Kesejukan dan ketenangan jiwa yang diperoleh
setelah membaca al-quran menuntun kepada pola kegiatan yang sistematis, sehingga
menjadikan waktu berjalan lebih efektif. Dan apakah arti berkah itu sendiri
dalam memanfaatkan waktu? Yaitu mampu melakukan banyak hal dalam waktu yang
sangat singkat. Padahal dalam teorinya, orang yang membaca al-qur’an
menghabiskan banyak waktu, bahkan mengurangi jatah kegiatan lain. Namun Allah
membuatnya menjadi berkah, menjadiakan setiap waktunya efektif, dan hidup pun
efektif.
Tidak berheti disini, Allah pun terus
mencurahkan berkah karenanya, salah satu pintu untuk membuka kebaikan dan
kesempatan untuk amal shalih berikutnya. Dengan membaca al-qur’an kita menjaga
ayat Allah, dengan begitu Allah pun akan menjaga kita. Jangan sampai
urusan-urusan dunia yang fana membuat kita lupa dengan pemiliknya; sehingga
terlena dengan urusan dunia yang bertumpuktumpuk, mungkin itulah yang
menjadikan waktu kita yang kita gunakan untuk melakukan banyak hal namun hanya
menghasilkan sesuatu yang nihil. Dalam sebuah hadist disebutkan; “Barangsiapa
yang bangun di pagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah
ia tidak melihat hak Allah dalam dirinya, maka Allah timpakan kepadanya empat
macam penyakit: 1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya; 2. Kesibukan yang tidak
pernah jelas akhirnya; 3. Kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi; 4. Khayalan
yang tak berujung wujudnya.” (Hadist Riwayat Muslim)
Lebih dari syafaat pada Hari Kiamat yang
diperuntukan kepada orang yang membacanya yaitu orang yang membaca, mempelajari,
dan mengamalkan isinya; untuk kedua orang tuanya diberikan mahkota, dimana
cahayanya lebih terang dari cahaya dunia. Dari Muadz bin Anas, bahwa Rasulullah
SAW bersabda: “Barang siapa yang membaca al-qur’an dan mengamalkan apa yang
terdapat di dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya
pada hari kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya
matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan
dengan amalan yang seperti ini.” (H.R. Abu Daud)
Dengan menjadikan al-quran sebagai
lentera hidup, berbagai masalah keduniaan yang kompleks dan kegundahan hati
yang tiada henti dapat diatasi dan dilalui. Bukan hanya jaminan di dunia saja
yang diberikan, akhirat di depan mata tidak lagi menjadi beban jiwa, namun
ditunggu tunggu. Maka, mari kita membiasakan diri tuk membaca al-qur’an.(Nissa Ulfa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar