“Masa kini adalah masanya kita. Siapa yang diam, akan ditinggalkan dan dilupakan oleh sejarah. Hanya orang yang kritislah dan selalu bergerak yang dapat membuat perubahan...”(Quote)
Dinamika kegiatan di tengah kehidupan para masisir sangatlah beragam dan
bervariasi dari kegiatan PPMI, Wihdah, kekeluargaan, almamater hingga kegiatan
dengan skala kecil atau besar lainnya. Kali
ini masisir mendapatkan kesempatan yang sangat berharga dengan terpilihnya PPMI
Mesir sebagai “tuan rumah” perhelatan
akbar perkumpulan para perwakilan diaspora dunia yaitu Simposium Internasional
PPI Dunia VIII yang akan digelar di Kairo 2016. Direncanakan Simposium
Internasional PPI Dunia diadakan antara bulan Mei atau April selama 6 hari.
Simposium Internasional ini telah menjadi tranding topic di kalangan masisir khususnya dan mahasiswa
Indonesia dunia umumnya. Beberapa minggu lalu telah terbentuk panitia Simposium
Cairo 2016 yang diketuai oleh Saudara Imdad Azizi.
Kali ini kru Cakrawala mendapat kesempatan
mewawancarai Kak Imdad Azizi terkait Simposium Internasional Cairo 2016.
Cikal bakal diadakannya Simposium, sebelum namanya dibakukan adalah Internasional
Indonesian Scholars Association atau biasa disebut I-4
(red: I four), sebuah wadah perkumpulan para ilmuwan Indonesia baik
di dalam maupun di luar negeri pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2009
tercetuslah sebuah gagasan baru yaitu sebuah perhelatan akbar yang akan
mengundang seluruh pelajar delegasi dari setiap PPI dari negara tersebut untuk
hadir, kemudian membicarakan banyak hal terkait bangsa Indonesia dan hal-hal
yang kita dapat sumbangkan demi kemajuan Indonesia.
Bagaimana persiapan panitia dalam mempersiapkan acara Simposium PPI VIII?
Bagaimana persiapan panitia dalam mempersiapkan acara Simposium PPI VIII?
Sebelum go public panitia telah membentuk beberapa tim untuk mensukseskan
acara ini. Yang pertama adalah Tim Konseptor, terdiri dari para magister,
doktoral dan wartawan-wartawan senior seperti Pak Musthafa (KOMPAS), Pak Borjas
(RRI); mereka semua akan mencetuskan sebuah tema utama, kemudian dibagi lagi
menjadi beberapa sub tema yang akan dibahas dalam diskusi panel bersama
pemateri yang kompeten dalam bidangnya. Selanjutnya Tim Informasi, mereka
bergerak untuk mempublikasikan acara ini misalkan lewat video 'Cairo Says Hello' yang telah mencapai
16.000 jangkauan dan 4000 viewers dalam
kurun waktu seminggu, “Ini mengindikasikan bahwa masisir total dalam acara ini.
Dan kita; 3671 Masisir siap mesukseskan acara ini.” ujar Ketua Simposium meyakinkan.
Berbicara tentang tema, apa tema pada simposium kali ini dan kenapa
memilihnya? Lalu apa acara yang ada di dalamnya?
“Dari hasil rapat tim konseptor
tercetuslah tema ‘Memperteguh Identitas Bangsa Indonesia’. Ada beberapa poin
yang mejadikan alasan dipilihnya tema ini, kita sedang mencari bentuk sistem
perekonomian Indonesia yang sebenarnya. Apakah neokapitalis, sosialis atau
Islam. Kemudian secara beragama, menjawab tantangan radikalisasi dan
disintregrasi bangsa dan juga memperteguh nilai-nilai pancasila dalam bernegara
itu poin keduanya. Poin ketiganya adalah menumbuhkan kembali identitas bangsa
kita dengan memperkokoh empat pilar yaitu: Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika,
NKRI dan UUD, selain itu juga mengurai sistem pendidikan di Indonesia.” tutur
beliau.
“Mengenai teknis acara kita konsep dengan mengadakan panggung
spektakuler outdoor dimana akan menghadirkan Zawin Stand Up Komedy dan
dijadwalkan pula Bapak Presiden Jokowi akan membuka acara Simposium ini.
Diadakan juga diskusi panel dengan pembicara-pembicara yang kompeten; target kita tentunya akan menjadiakan simposium terbaik
dari sebelum-sebelumnya.” jelas Kak Imdad melanjutkan.
Siapa saja yang akan hadir dalam acara Simposium Internasional ini?
Dijadwalkan tamu yang akan hadir diantaranya Bapak Presiden Joko Widodo,
Mendikbud Bapak Anis Baswedan, Direktur
Bank Dunia Ibu Sri Mulyani, Wali Kota Bandung Bapak Ridwan Kamil, Rizal Ramli,
K.H Said Aqil Siradj, Dr. Mahfud MD, Helmi Fauzi dan Prof .Dr Din Syamsudin.
Apa yang akan dihasilkan dari Simposium ini untuk
bangsa
Indoneisa?
Simposium Internasional PPI akan menghasilkan sebuah karya, bisa berupa piagam atau blue print dari hasil Musyawarah
PPI Dunia seperti Singapore Charter pada simposium sebelumnya yang nantinya
akan dikirim langsung ke pemerintah pusat. Di sini kita berpartisipasi
memberikan gagasan dan ide-ide demi kemajuan Ibu Pertiwi.
Apa manfaat Simposium Internasional PPI untuk Masisir sebagai tuan
rumah?
Manfaatnya sangatlah banyak, salah
satunya adalah mengangkat nama baik mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dalam
penyelenggaran acara ini. “Lewat amanah ini kita tunjukkan bahwa mahasiswa
Timur Tengah bukanlah mahasiswa santri yang sekadar memakai sarung dan membawa
kitab kemana-mana, namun kita pun bisa menjadi 'maha-santri berdasi', berakal
dan beraksi.” kata Kak Imdad. Selain itu dampaknya bagi masisir, bahwa mereka dapat dipertemukan dengan tokoh-tokoh besar
negara dimana kita dapat menimba ilmu dan pengalaman diacara ini, serta masih
banyak lagi manfaat lain bagi para masisir khususnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar