Kamis, 04 Februari 2016

Apakabar Simposium


 
“Masa kini adalah masanya kita. Siapa yang diam, akan ditinggalkan dan dilupakan oleh sejarah. Hanya orang yang kritislah dan selalu bergerak yang dapat membuat perubahan...”(Quote) 
      Dinamika kegiatan di tengah kehidupan para masisir sangatlah beragam dan bervariasi dari kegiatan PPMI, Wihdah, kekeluargaan, almamater hingga kegiatan dengan skala kecil atau besar lainnya. Kali ini masisir mendapatkan kesempatan yang sangat berharga dengan terpilihnya PPMI Mesir sebagai tuan rumah perhelatan akbar perkumpulan para perwakilan diaspora dunia yaitu Simposium Internasional PPI Dunia VIII yang akan digelar di Kairo 2016. Direncanakan Simposium Internasional PPI Dunia diadakan antara bulan Mei atau April selama 6 hari.
       Simposium Internasional ini telah menjadi tranding topic di kalangan masisir khususnya dan mahasiswa Indonesia dunia umumnya. Beberapa minggu lalu telah terbentuk panitia Simposium Cairo 2016 yang diketuai oleh Saudara Imdad Azizi. Kali ini kru Cakrawala mendapat kesempatan mewawancarai Kak Imdad Azizi terkait Simposium Internasional Cairo 2016.
        Cikal bakal diadakannya Simposium,  sebelum namanya dibakukan adalah Internasional Indonesian Scholars Association atau biasa disebut I-4 (red: I four), sebuah wadah perkumpulan para ilmuwan Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2009 tercetuslah sebuah gagasan baru yaitu sebuah perhelatan akbar yang akan mengundang seluruh pelajar delegasi dari setiap PPI dari negara tersebut untuk hadir, kemudian membicarakan banyak hal terkait bangsa Indonesia dan hal-hal yang kita dapat sumbangkan demi kemajuan Indonesia.

Bagaimana persiapan panitia dalam mempersiapkan acara Simposium PPI VIII?
         Sebelum go public panitia telah membentuk beberapa tim untuk mensukseskan acara ini. Yang pertama adalah Tim Konseptor, terdiri dari para magister, doktoral dan wartawan-wartawan senior seperti Pak Musthafa (KOMPAS), Pak Borjas (RRI); mereka semua akan mencetuskan sebuah tema utama, kemudian dibagi lagi menjadi beberapa sub tema yang akan dibahas dalam diskusi panel bersama pemateri yang kompeten dalam bidangnya. Selanjutnya Tim Informasi, mereka bergerak untuk mempublikasikan acara ini misalkan lewat video 'Cairo Says Hello' yang telah mencapai 16.000 jangkauan dan 4000 viewers dalam kurun waktu seminggu, “Ini mengindikasikan bahwa masisir total dalam acara ini. Dan kita; 3671 Masisir siap mesukseskan acara ini.” ujar Ketua Simposium meyakinkan.

Berbicara tentang tema, apa tema pada simposium kali ini dan kenapa memilihnya? Lalu apa acara yang ada di dalamnya?
          “Dari hasil rapat tim konseptor tercetuslah tema ‘Memperteguh Identitas Bangsa Indonesia’. Ada beberapa poin yang mejadikan alasan dipilihnya tema ini, kita sedang mencari bentuk sistem perekonomian Indonesia yang sebenarnya. Apakah neokapitalis, sosialis atau Islam. Kemudian secara beragama, menjawab tantangan radikalisasi dan disintregrasi bangsa dan juga memperteguh nilai-nilai pancasila dalam bernegara itu poin keduanya. Poin ketiganya adalah menumbuhkan kembali identitas bangsa kita dengan memperkokoh empat pilar yaitu: Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD, selain itu juga mengurai sistem pendidikan di Indonesia.” tutur beliau.
      “Mengenai teknis acara kita konsep dengan mengadakan panggung spektakuler outdoor dimana akan menghadirkan Zawin Stand Up Komedy dan dijadwalkan pula Bapak Presiden Jokowi akan membuka acara Simposium ini. Diadakan juga diskusi panel dengan pembicara-pembicara yang kompeten; target kita tentunya akan menjadiakan simposium terbaik dari sebelum-sebelumnya.” jelas Kak Imdad melanjutkan.

Siapa saja yang akan hadir dalam acara Simposium Internasional ini?
        Dijadwalkan tamu yang akan hadir diantaranya Bapak Presiden Joko Widodo, Mendikbud  Bapak Anis Baswedan, Direktur Bank Dunia Ibu Sri Mulyani, Wali Kota Bandung Bapak Ridwan Kamil, Rizal Ramli, K.H Said Aqil Siradj, Dr. Mahfud MD, Helmi Fauzi dan Prof .Dr Din Syamsudin.

 Apa yang akan dihasilkan dari Simposium ini untuk  bangsa Indoneisa?
        Simposium Internasional PPI akan menghasilkan sebuah karya, bisa berupa piagam atau blue print dari hasil Musyawarah PPI Dunia seperti Singapore Charter pada simposium sebelumnya yang nantinya akan dikirim langsung ke pemerintah pusat. Di sini kita berpartisipasi memberikan gagasan dan ide-ide demi kemajuan Ibu Pertiwi.

Apa manfaat Simposium Internasional PPI untuk Masisir sebagai tuan rumah?
        Manfaatnya sangatlah banyak, salah satunya adalah mengangkat nama baik mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dalam penyelenggaran acara ini. “Lewat amanah ini kita tunjukkan bahwa mahasiswa Timur Tengah bukanlah mahasiswa santri yang sekadar memakai sarung dan membawa kitab kemana-mana, namun kita pun bisa menjadi 'maha-santri berdasi', berakal dan beraksi.” kata Kak Imdad. Selain itu dampaknya bagi masisir, bahwa mereka  dapat dipertemukan dengan tokoh-tokoh besar negara dimana kita dapat menimba ilmu dan pengalaman diacara ini, serta masih banyak lagi manfaat lain bagi para masisir khususnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar