Penulis : Dr. Muchlis M. Hanafi, M.A
Penerbit : Ikatan Alumni al-Azhar dan Pusat Studi Al-Qur'an
Tahun terbit : 2013
Sikap ekstrem dalam beragama bukanlah
fenomena baru dalam Islam, Sedikitnya ada dua kecendrungan ekstrem yang
ditunjukkan umat Islam beberapa dekade belakangan ini; Yang pertama dicirikan
oleh sikap ketat dalam beragama bahkan cenderung menutup diri; memberikan citra
negatif kepada Islam dan umat Islam sebagai agama dan komunitas masyarakat yang
eksklusif serta mengerjakan kekerasan dalam dakwahnya; Yang kedua malah
bersikap terlalu longgar dan terbuka sehingga mengaburkan esensi ajaran agama
itu sendiri; mengakibatkan Islam kehilangan
jati dirinya, karena lebur dan larut dari budaya dan peradaban lain.
Sesungguhnya sikap ekstrem dalam beragama bukanlah fenomena baru, Sejak periode
yang paling dini, sejumlah kelompok keagamaan telah menunujukkan sikap ekstrem
ini. Salah satu kelompok yang menonjol saat itu adalah kelompok Murji'ah dan
Khawarij; mereka mengkafirkan umat Islam yang bukan berasal dari kelompoknya; mencoba
menghancurkan Islam dari dalam; menutupi Islam oleh umat Islam sendiri (
al-Islamu mahjubun bi al Muslimin).
Dilatarbelakangi munculnya
kecendrungan-kecendrungan yang lahir akibat ekstremisme inilah penulis mencoba
membaca apa dan bagaimana sesungguhnya urgensi moderasi Islam. Buku yang
ditulis Dr. Muchlis M. Hanafi, M.A. ini, sejatinya merupakan tanggapan atas
pelbagai persoalan umat Islam, utamanya yang berkaitan dengan ekstremisme dalam
beragama, yang demikian marak ditunjukkan oleh sebagian umat Islam akhir ini.
Kecendrungan tersebut bukan saja telah merugikan Islam dan umat Islam, tetapi
juga bertentangan dengan karakteristik umat Islam yang oleh al-Qur'an disebut
sebagai "Ummatan wasathan'' (Q. S. Al Baqarah [2]: 143), yaitu umat
yang moderat, adil dan terbaik.
Buku ini sangat tepat bagi anda
yang sedang mencari referensi tentang konsep al wasathiyyah dalam Islam. Dengan
gaya bahasa yang lugas namun komunikatif, memudahkan pembaca dalam memahami
tema yang disampaikan oleh penulis. Pemilihan kata-kata yang mudah dipahami dan
dilengkapi dengan dalil-dalil dan argumentasi yang sesuai dengan perspektif
Islam serta menerangkan bagaiman etika dialog dalam perspektif Al-Qur'an
membuat mata dan pikiran kita semakin terbuka tentang bagaimana menyikapi
perbedaan pandangan, keyakinan dan sikap antar sesama manusia menjadi salah
satu kelebihan buku ini. Pembahasan yang tidak monoton dan sensitif dengan
menghadirkan pernyataan sikap beberapa instansi Islam
dalam menyikapi problematika seputar pelecehan nabi Muhammad membuat menjadi
daya tarik tersendiri bagi buku ini serta pantas untuk disimak oleh semua
kalangan. Cover yang berani namun terkesan menyeramkan, penggunaan kertas buram serta kutipan-kutipan hadits dan pendapat ulama
berbahasa Arab yang terlalu panjang dan tidak disertai artinya menjadi
kelemahan buku ini. Secara keseluruhan buku ini sudah memiliki kontruksi
gagasan utama yang kokoh walaupun kita lihat sedikit pembahsan yang berbelok,
namun hal ini menjadi bumbu tersendiri yang semakin melengkapi cita rasanya
yang khas.
Penulis menegaskan kembali
diakhir tulisannya bahwa mengedepankan sikap moderat memang sangat bersesuaian dengan
anjuran ayat di atas (dan ayat-ayat al-Quran lainnya yang senafas), tetapi
harus disadari sejak dini bahwa penerapannya bukanlah perkara gampang. Untuk
itu perlu upaya-upaya rintisan agar "moderasi" atau wasathiyyah
menjadi acuan berpikir, bersikap dan bertindak umat Islam. Apa yang tersaji
dalam buku ini disususun dalam spirit semacam itu. Lalu seberapa besar urgensi
moderasi Islam ? Temukan jawabannya dalam buku ini.
Apakah buku ini di jual, mohon info terima kasih
BalasHapusMau beli Buku ini dimana?
BalasHapus