Banyak orang mengetahui tentang Piramid, tetapi tidak banyak dari
mereka yang mengetahui bagaimana Piramid
itu dibangun. Ribuan tahun yang lalu terdapat bangunan besar di negeri Mesir
yang dikenal sebagai makam para penguasa dan raja pada masa itu.
Dahulu, Firaun menggunakan batu besar yang kemudian dikumpulkan
sampai dengan dua juta batu untuk membangun Piramid, karena kepercayaan Firaun
bahwa orang Mesir kuno mempunyai kemampuan mengangkat jutaan batu yang beratnya
lima sampai enam kilogram.
Profesor Gilles Hug menjelaskan
tentang keberadaan Piramid yang paling besar di Giza, terbuat dari jenis batu
asli dan batu yang dibuat secara manual hasil dari olahan tanah liat.
Berdasarkan penelitian yang didapat, batu yang digunakan untuk membuat Piramid
adalah tanah liat yang dipanaskan sehingga membentuk batuan keras yang sulit
dibedakan dengan batu alam.
Artikel kajian”Journal Of American
Ceramic Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan tanah jenis slurry untuk
membangun Piramid dan pada dasar Piramid Firaun menggunakan batu asli atau
alam. Seorang saintis Belgium (Guy Demortier) telah menemukan pembuatan batu
besar di puncak puncak Piramid dengan mengatakan “Setelah bertahun – tahun
melakukan penyelidikan dan kajian, sekarang barulah saya yakin bahwa Piramid
yang berada di Mesir dibuat dengan tanah liat.”
Piramida Mesir, tinggi 146 m, panjang masing – masing disisi bawah dan sekelilingnya 230 M,
dengan areal 52.900 m Persegi, total
terdapat 2,3 juta buah batuan. Menurut pandangan umum, Piramida dibangun ketika
dinasti ke-4 sekitar tahun 2000 SM, yang dibangun oleh raja Cheps atau dikenal
dengan Piramid Khufu. Karena kekurangannya data sejarah, para sejarawan
angkatan berikutnya baru menarik kesimpulan ini dari legenda yang ada.
Pembuktian yang nyata dengan kehadiran informasi dari ayat suci Al
– Qur`an yaitu :
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا
الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَاهَامَانُ
عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى
وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
“Dan
Fir`aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! aku tidak mengetahui ada Tuhan
bagimu selain aku. Maka bakarlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat
batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat
naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.” (QS.
Al-Qashash' 28:38)
Ungkapan
tentang kutipan arti “Bangunan Tinggi” pada masa lampau adalah Piramid yang
dibangun tanah liat yang dipanaskan. Jadi, Al - Qur`an adalah bukti pertama
yang menjelaskan rahasia Piramid bukan seorang ilmuan ataupun saintis.
Berdasarkan pengetahuan, bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengalami zaman
ini, karena kisah Firaun terjadi sebelum masa hidupnya, tidak seorangpun yang
mengetahui rahasia tentang Piramid. Para saintispun baru mengetahuinya setelah
beberapa tahun belakangan ini.
Bukti
yang jelas dan kuatnya kenyataan, membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak
berbicara sembarangan melainkan dengan adanya petunjuk (wahyu) dari Allah SWT,
dialah yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan dia pula yang
menyelamatkan Nabi Musa AS. Allah SWt juga memberikan petunjukanya kepada Nabi
terakhirnya akan hakikat semua ini, dan ayat ini telah menjadi saksi kebenaran
dikemudian hari. (zar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar