Rabu, 03 Februari 2016

“Dibalik kehormatan Aisy”









            Layaknya sebutir nasi, makanan pokok di Indonesia, aisy merupakan makanan pokok bagi masyarakat Mesir.  Aisy bermakna “kehidupan”, ia berupa roti yang terbuat dari gandum. Aisy berbentuk gempeng, berwarna coklat muda, agak terang dan bagian luar masih terasa ada bahan seperti butiran gandum yang menempel. Sebelum memakan aisy biasanya dikibas-kibaskan terlebih dahulu untuk menghilangkan butiran tersebut. Ketika aisy baru keluar dari oven terasa hangat, sangat lembut dan mudah dikunyah. Aroma dari roti ini sampai tersebar beberapa meter sebelum tiba di tempat pembuatannya. Akan tetapi, kalau sudah dingin, wuihhh…roti ini menjadi keras dan agak susah dikunyah.
            Aisy yang beredar dipasaran punya berbagai macam jenis. Salah satunya adalah aisy baladi, yaitu roti rakyat. Baladi sendiri artinya ‘kampung’. Jenis aisy ini disubsidi cukup besar oleh pemerintah Mesir. Harganya saja benar-benar dikontrol dan tidak mengalami kenaikan, yaitu sebesar 5 piaster. Aisy jenis ini punya peraturan untuk tidak di jual di restoran mewah. Selain aisy baladi yang bersubsidi, ada pula jenis lainnya, yaitu aisy syami, aisy fachir (istimewa) dan aisy pino. Aisy yang terakhir ini bentuknya tidak bulat , tetapi lonjong.
            Dulu sewaktu awal mula membiasakan diri memakan aisy, saya mengombinasikannya dengan kibdah (hati) sapi ataupun ayam. Namun dapat di kombinasikan juga dengan lauk halawa (manisan) atau selai dengan pilihan rasa peach, buah tin dan mangga. Sesuai dengan selera kita masing-masing. Biasanya kakak-kakak senior mengajari adik-adik kelas yang baru datang cara memakan aisy, agar mereka terbiasa dengan makanan pokok Mesir ini.
            Aisy ini sangat dihormati di Mesir. Menurut mereka, jika tidak habis, aisy harus tetap diletakkan di tempat yang terhormat. Dimanapun itu, yang jelas bukan di tempat sampah. Mengingat begitu tingginya nilai aisy bagi kehidupan warga Mesir, ritual pembuatannya pun tidak sama dengan membuat roti biasa maupun jenis makanan lainnya. Di pabrik pembuatan aisy, ada seorang ahli khusus yang membuat adonan sampai mencetak aisy. Kemudian dilanjutkan oleh pekerja untuk memanggangnya. Proses pengadonan bahan aisy pun tidak boleh sembarangan. Petugas harus memakai jubah putih, sebelum memulai melakukan pengadonan, terlebih dulu shalat dua rakaat, kemudian berdo’a. Semua ritual ini wajib dijalankan karena aisy adalah kehidupan warga Mesir. Segala sesuatunya harus disiapkan sedemikian rupa agar membawa berkah. Nah, setelah mengetahui kisah di balik aisy ini.. kita menjadi tahu betapa pentingnya peran si roti kehidupan ini bagi masyarakat Mesir. Sehingga, kita dapat lebih menghargai makanan pokok tersebut. Ayuwa ikwani wa akhwati..Jadi ingin segera memakan aisy dan mendapatkan berkahnya bukan!.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar