Rabu, 03 Februari 2016

WESTERNISASI NEGARA ISLAM




            Westernisasi dan globalisasi adalah dua , muncul sebagai dampak dari pesatnya perkembangan teknologi dan informasi pada abad ke-21 ini. Globalisasi adalah sebuah proses terbentuknya dunia tanpa batas, yang berhubungan dengan integrasi ekonomi, kebijkan internasionl dan lintas wilayah. Sedangkan westernisasi memiliki arti sebagai arus besar dalam dimensi politik, sosial, kultur budaya, pengetahuan dan seni untuk mengubah karakter kehidupan suatu bangsa secara umum, dengan tujuan menghilangkan karakter asli dan menjadikan mereka loyal akan bangsa barat, inilah wujud dari konspirasi zionis, kristen, yahudi dan kolonialis terhadap umat islam dengan tujuan bersama, yaitu membaratkan kepribadian budaya, terutama budaya islam. Yang menjadi pokok permasalahan utama adalah westernisasi  banyak terjadi pada negara-negara islam dan berdampak pada hilangnya peninggalan sejarah di beberapa negara islam. Hilangnya rasa bangga yang seharusnya tetanam teguh pada jiwa setiap muslim atas kebudayaan khas hamba Allah yang ditularkan melalui sunah-sunah nabi-Nya. Negara islam yang mempunyai segala kelengkapan dan kebaikan budaya, undang - undang dan kehidupan yang berasaskan pada al-Qur’an dan hadits, mulai terkikis menjadi rusak, kabur dan pada akhirnya lenyap oleh adanya westernisasi.
            Westernisasi pula
penyebab menghilangnya sikap toleransi antar sesama muslim sehingga mengakibatkan munculnya pemahaman baru yang sedikit banyak melenceng dari gambaran muslim yang dicontohkan oleh para nabi. Contoh yang paling konkrit adalah munculnya paham sekuler dan liberal. Ideologi ini memutar balikkan ajaran yang dibawa oleh Al-Huda (Nabi Muhammad SAW) dan menyatakan bahwa semua agama sama, atau menghilangkan ke-otentik-an budaya islam yang sesungguhnya. westernisasi berdampak pula pada bergesernya ideologi muslim secara umum, baik dalam caranya memandang dunia politik atau yang berkaitan pelik dengan keagamaan, yang mengelukan kebebasan sebagai raja, dan mengacuhnya peri ketuhanan yang Allah siapkan dalam setiap perintah dan larangan-Nya. Kebebasan selalu memiliki batasan, yaitu sejauh mana kebebasan kita tidak mengganggu kebebasan orang lain, sejauh kebebasan yang kita lakukan tidak bergeser dari syari’at islam yang sengaja ditanamkan oleh penyamai wahyu terdahulu. 
            Barat pada akhirnya menguasai peradaban dunia saat ini, adalah hasil dari dendam kesumat, kemarahan dan usaha masyarakat barat atas kejayaan islam di Eropa pada masa lampau, yang selama ini telah dirancang, diimpikan dan diusahakan selama beratus tahun setelahnya . Lalu bagaimana kejayaan islam hanya tertoreh pada kitab masa lalu? Yang bahkan dampaknya tak lagi dapat kita cium kecuali cerita dari para pendahulu kita tentang bagaimana islam berjaya di Eropa. Muslim saat ini justru membiarkan dirinya terjun ke dalam kebudayaan barat yang dirancang secara sengaja sebagai mode dan tren masa kini, meninggalkan kebudayaan islam yang dipandang kuno. Seolah
westernisasi pada negara islam adalah sesuatu yan lazim terjadi dan tak memerlukan upaya untuk menghindarinya.
            Dan bukan seharusnya bagi seorang muslim yang taat untuk megikuti semua arus westernisasi yang sedang berkibar di Indonesia saat ini, tetapi alangkah baiknya jika kita menjadi muslim yang pandai memilih dan memilah segala sesutu yang terjadi saat ini karna sebagaimanapun yahudi dan nasrani merekalah musuh abadi orang muslim, Allah berfirman dalam al-Qur’an,”Walan tardho ‘anka l yahudu walannashoro hatta tattabi’a millatahum”dan dalam hadits nabi “man tasyabbaha bi qowmin fahuwa minhum”,dan bukan kriteria muslim yang haqiqi jika dengan mudah mengikuti segala tawaran barat yang mengatasnamakan moderenisasi dan westernisasi yang sedang dijadikan kedok tujuan barat yang sebenarnya.












           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar