Rabu, 03 Februari 2016

ASAL-USUL TONGSIS


Di era maraknya media sosial bersamaan dengan semakin majunya teknologi smartphone, alat-alat baru pun mulai bermunculan, seperti power bank dan aksesoris lainnya. Salah satu yang paling fenomenal saat ini adalah tongsis alias tongkat narsis. Bagaimana tidak, dengan perangkat ajaib ini, kini orang-orang semakin dimudahkan dalam ber-selfie ria, tidak perlu meminta bantuan orang lain untuk mengambil gambar.
Namun, tahukah kalian, siapa penemu ‘tongkat ajaib’ ini ? Dia adalah Anindito Respati Giyardani, atau yang lebih akrab disapa Babab. Adalah seorang pemuda Indonesia, juga seorang penggila smartphone yang sudah lama tergabung dalam komunitas Iphonesia, kumpulan para pecinta Iphone. Awalnya, pria yang bekerja di perusahaan provider ternama ini mendapatkan ide membuat perangkat untuk mempermudah selfie, setelah melihat kegemaran teman-temannya berfoto selfie, namun kurang maksimal karena terbatasnya jangkauan tangan manusia. Ia lalu berinisiatif memodifikasi monopad, yaitu sandaran atau penyangga kamera berkaki satu yang berfungsi menahan kegoyangan, menyambungkan ujungnya dengan gagang penyangga untuk memasang perangkat smartphone.
Babab pertama kali memperkenalkan perangkat rancangannya itu ke teman-temannya di Iphonesia ketika mereka melakukan kegiatan di Labuhan Bajo. Teman-temannya pun tertarik untuk memesan perangkat yang awalnya ia beri nama “tongkat ajaib” itu. Waktu itu, ia mempromosikan perangkat ajaibnya itu memiliki kelebihan dapat mengambil gambar dari high angle (sudut tinggi). Para penggemar selfie pun dapat mengambil gambar dengan lebih mudah, tanpa harus meminta bantuan kepada orang lain, serta dapat menyesuaikan jarak antara kamera dengan obyek yang akan diambil. Kini, tongsis itu makin laris ketika Ibu Ani Yudhoyono pun menggunakan tongsis pemberian Iphonesia.
Demi alasan branding (merek), Babab mengganti nama produknya menjadi tongkat narsis atau tongsis, karena sejatinya memang perangkat ini ditujukan untuk mempermudah selfie yang memang intinya memuaskan keinginan orang untuk memajang foto narsis di akun media sosial mereka. Sarjana hukum yang bekerja di dunia public relation ini mengaku masih punya mimpi untuk terus mengembangkan produknya agar menjadi semakin simpel dan menarik.
Kini, produknya sudah merambah di pasar nasional dan dunia. Pesanan pun datang dari beberapa negara Asia Tenggara, Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang. Bahkan, ada pengusaha di London juga telah memesan. Namun, seperti resiko lainnya yang mengancam produk inovasi baru, kini muncul produk-produk sejenis tongsis rancangannya dengan harga yang sangat miring. Babab mengaku kecolongan karena ia baru menyadari pentingnya hak paten beberapa waktu terakhir ini. Ia pun lalu mendaftarkan hak paten untuk produknya tersebut hingga ke Amerika Serikat meski pun hingga dua tahun ini ia masih menunggu keluarnya hak paten tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar